Medan-metrodeli
Sebanyak 173 pemuda asal Sumut mengikuti seleksi program kegiatan magang di Jepang yang diadakan Pemprov Sumut. Proses seleksi tersebut mulai berjalan, Senin, 21 April 2025 hari ini.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut Ismael P Sianga mengatakan, sebanyak 173 pemuda ini berasal dari berbagai macam kabupaten/kota di Sumut.
Ismael menerangkan, proses seleksi ini akan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 21-25 April 2025 di Lapangan Astaka, Deliserdang
Dikatakannya, program magang di Jepang merupakan kesempatan emas bagi generasi muda untuk menambah wawasan, pengalaman dan meningjagkan keterampilan kerja.
“Magang di Jepang bukan hanya pengalaman bekerja, tetapi juga merupakan investasi keterampilan dan kedisiplinan yang sangat berharga. Ini peluang luar biasa untuk anak-anak muda kita membentuk masa depan yang lebih baik,” jelasnya, Senin (21/4).
Dikatakannya, peserta yang ikut seleksi ini kebanyakan siswa tingkat SMA/SMK. Selain itu yang terbanyak ikut seleksi berasal dari Kabupaten Langkat.
“Kabupaten Langkat menjadi daerah penyumbang peserta terbanyak dengan 65 orang, disusul Deli Serdang (21 orang), dan Medan (16 orang). Adapun peserta lainnya berasal dari Karo, Simalungun, Labura, Humbahas, dan Dairi,” jelasnya.
Sementara itu, sembilan kabupaten/kota di Sumut tidak mengirimkan peserta, di antaranya Labuhanbatu, Madina, hingga kawasan Kepulauan Nias.
“Peserta yang terdaftar berasal dari beragam latar belakang pendidikan, mulai dari lulusan SMA, SMK, hingga sarjana. Komposisinya adalah 107 lulusan SMK, 63 lulusan SMA/MA, 1 dari Paket C, dan 2 orang bergelar S-1,” ucapnya.
Diterangkannya, seluruh peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi dan langsung mengikuti tahapan seleksi berikutnya.
Meliputi tes matematika, tes kesamaptaan, tes fisik (lari, push up, sit up), serta wawancara.
Proses ini dipantau langsung oleh tim seleksi dari Direktorat Binalavogan Kemnaker RI, IM Japan Jakarta, serta Disnaker Provinsi Sumut.
“Tahun 2024 kita telah menyelenggarakan dua gelombang seleksi. Dari 119 peserta di gelombang pertama, hanya 33 yang lolos hingga tahap akhir.
Sementara gelombang kedua dengan 297 peserta, kelulusannya meningkat signifikan. Artinya tantangan seleksi ini sangat berat, namun sangat layak untuk diperjuangkan,”ucapnya.(alhafiz-editor01)