Medan-metrodeli
Gubernur Sumut M Bobby Nasution mengeluhkan berbelitnya terkait proses pengisian jabatan eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut.
Proses administrasi yang berbelit-belit membuat banyak posisi penting di OPD masih dibiarkan kosong.
Demikian Gubsu M Bobby Afif Nasution Bobby saat menjawab pertanyaan wartawan, Jumat 9 Mei 2025.
Ketika ditanya kapan jabatan pimpinan OPD yang lowong akan diisi, Bobby menjawab dengan singkat lagi berproses.
“Iya, itu ribet,” ujarnya dengan nada kesal.
Saat ditanya lebih lanjut di mana letak keruwetannya, Bobby menyebut dirinya harus menunggu kinerja pejabat lama memburuk terlebih dahulu sebelum bisa melakukan pergantian.
“Harus nunggu satu setengah tahun buruk dulu kinerja orangnya baru boleh saya ganti,” katanya sambil berjalan menuju Masjid Agung Sumut. “Iya tunggu hancur negara ini,” sambungnya dengan nada sindiran.
Keluhan tersebut bukan pertama kali disampaikan Bobby. Sebelumnya, pada Rabu 7 Mei 2025, ia menyebut sudah mengusulkan nama-nama calon pimpinan OPD ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), namun belum mendapatkan respons.
Bobby menilai, lambatnya birokrasi di BKN menjadi penyebab utama keterlambatan ini. Bahkan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI di Jakarta pada 29 April lalu, Bobby secara terbuka meminta agar kantor-kantor regional BKN di daerah diberi kewenangan lebih untuk mempercepat proses administrasi kepegawaian.
“Kalau menunggu pusat terus, bagaimana kita mau bergerak cepat di daerah,” ujar Bobby dalam RDP tersebut.
Adapun jabatan strategis yang hingga kini masih kosong di lingkungan Pemprov Sumut antara lain Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat. (alhafiz-editor01)