Medan-metrodeli
Trailer terbaru dari film Superman karya James Gunn menandai awal yang segar bagi DC Universe baru (DCU) sekaligus menyuguhkan berbagai elemen penting dari mitologi Superman.
Salah satu cuplikan yang paling banyak menyita perhatian adalah adegan ketika Lois Lane dan Mister Terrific keluar dari sebuah portal menuju dunia asing yang tampak tandus dan mencekam.
Banyak penggemar berspekulasi bahwa lokasi tersebut adalah Phantom Zone, dimensi alternatif paling terkenal dari Krypton. Nah Geeks, artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu Phantom Zone dan bagaimana kemungkinan implementasinya di film Superman. Simak selengkapnya ya, Geeks!
Apa Itu Phantom Zone?
Phantom Zone merupakan dimensi kantong (pocket dimension) dalam mitologi DC Comics, terutama yang terkait dengan karakter Superman. Dimensi ini pertama kali diperkenalkan dalam komik pada tahun 1961, dalam Adventure Comics #283.
Phantom Zone dikenal sebagai tempat pembuangan atau penjara dimensi alternatif yang digunakan oleh masyarakat Krypton untuk menahan para kriminal paling berbahaya yang tak bisa dikurung di fasilitas biasa. Alih-alih dihukum mati, mereka diasingkan ke Phantom Zone, sebuah wilayah tanpa fisik yang terisolasi dari ruang dan waktu.
Secara naratif, Phantom Zone memiliki fungsi moral yang sangat menarik. Ia mencerminkan kemajuan teknologi Krypton yang mampu menciptakan solusi non-lethal terhadap kejahatan ekstrem.
Di sisi lain, zona ini menjadi simbol pembuangan permanen—para tahanan tetap sadar, tidak bisa bergerak secara fisik, dan terperangkap selamanya kecuali dibebaskan dari luar. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan etis dalam cerita-cerita Superman tentang keadilan, pengampunan, dan hukuman abadi.
Dalam adaptasi media lain seperti Superman: The Movie (1978) dan Man of Steel (2013), Phantom Zone tampil dengan karakteristik yang konsisten: gelap, kosong, dan penuh tekanan mental. General Zod dan pengikutnya menjadi tahanan paling terkenal dari dimensi ini, menciptakan salah satu konflik klasik antara Superman dan musuh dari tanah kelahirannya. Adaptasi tersebut menguatkan posisi Phantom Zone sebagai bagian esensial dalam mitologi sang Man of Steel.
Tidak hanya menjadi latar belakang, Phantom Zone sering digunakan sebagai elemen penggerak cerita. Di beberapa komik, Superman menggunakan dimensi ini sebagai sarana penyelamatan, tempat perlindungan, bahkan sebagai jebakan strategis. Kemampuannya untuk menahan siapa pun—bahkan makhluk kosmik—menjadikannya alat naratif yang sangat fleksibel.
Yang membuat Phantom Zone semakin penting adalah sifatnya yang unik. Tidak seperti dimensi paralel biasa, Phantom Zone eksis di luar arus waktu dan ruang, memungkinkan narasi multiversal dan spekulatif. Potensi untuk menghadirkan versi alternatif dari karakter, bahkan dari masa depan atau masa lalu, sangat terbuka. Ini menempatkan Phantom Zone sebagai titik strategis untuk narasi jangka panjang DCU.
Dalam trailer kedua film Superman, terdapat momen di mana Lois Lane dan Mister Terrific keluar dari sebuah portal menuju tempat yang asing, tandus, dan sangat sunyi. Ekspresi mereka menunjukkan kecemasan dan kewaspadaan, memperkuat dugaan bahwa lokasi ini bukan tempat biasa. Atmosfer dan warna yang digunakan dalam adegan ini menyerupai visualisasi klasik Phantom Zone: tanpa kehidupan, tanpa batas, dan menekan secara psikologis.
Banyak petunjuk visual yang memperkuat spekulasi ini. Bentuk portal yang digunakan tampak seperti celah antar realitas, mengingatkan pada cara dimensi alternatif digambarkan dalam film atau serial sebelumnya seperti The Flash dan Peacemaker. Selain itu, musik latar dan suasana mencekam memperkuat kesan bahwa mereka telah memasuki ruang yang tidak bisa diakses sembarang orang.
Lois dan Mister Terrific mungkin tidak sekadar berkunjung. Ada kemungkinan besar mereka sedang menjalankan misi penyelamatan, mungkin terhadap Superman yang dikurung di sana oleh Lex Luthor. Dalam komik, Phantom Zone tidak hanya diakses oleh Kryptonian, tokoh jenius seperti Luthor pun bisa menemukan cara untuk memanipulasi teknologi tersebut. Jika ini benar, maka film ini bisa menjadi adaptasi pertama di mana Superman harus diselamatkan dari Phantom Zone, bukan sebaliknya.
Mister Terrific sendiri adalah salah satu tokoh paling cerdas dalam semesta DC, dan kehadirannya menandakan pendekatan yang lebih ilmiah terhadap dimensi tersebut. Dia bisa menjadi kunci untuk menjelaskan teknologi Krypton kepada manusia modern dan membuka jalan bagi eksplorasi dimensi lain yang sebelumnya tertutup. Sementara itu, Lois Lane tetap menjadi jembatan emosional antara Superman dan dunia manusia, dan kehadirannya dalam misi ini bisa menjadi landasan cerita yang kuat.
Dengan latar seperti itu, dan jika benar Superman di penjara oleh Lex Luthor di Phanthom Zone, masuk akal jika dalam film Superman Lex Luthor berhasil mengakses Phantom Zone. Lex dikenal sebagai ilmuwan dan manipulator ulung, yang dalam banyak cerita memiliki ambisi untuk tidak hanya mengalahkan Superman secara fisik, tetapi juga secara intelektual. Ia bisa saja menemukan fragmen teknologi Krypton atau bahkan memanipulasi informasi publik untuk membangun alatnya sendiri, Projector versi manusia.
Teori paling masuk akal adalah bahwa Lex Luthor mengetahui keberadaan Phantom Zone melalui data yang tersisa dari invasi Kryptonian atau penelitian atas peninggalan luar angkasa. Ia kemudian menggunakan kecerdasan buatan atau teknologi perusahaan miliknya, LexCorp, untuk membangun akses ke dimensi tersebut. Dengan menipu atau menjebak Superman dalam situasi tertentu, Lex dapat mengaktifkan perangkat itu dan mengurungnya tanpa membunuhnya secara langsung—sebuah langkah yang sesuai dengan gaya manipulatif Luthor.
Selain itu, jika Lex bekerja sama dengan organisasi rahasia atau pihak militer, ia mungkin punya akses ke data atau artefak yang tidak diketahui publik. Ini bisa membuat pengurungan Superman ke Phantom Zone menjadi bagian dari konspirasi lebih besar, bukan hanya konflik pribadi. Dalam konteks ini, Lois dan Mister Terrific mungkin mengetahui kebenaran dan meluncurkan misi untuk menyelamatkan Superman.
Kombinasi antara kecerdasan Lex, kelemahan sistem perlindungan Kryptonian, dan dorongan untuk mengendalikan dunia membuat kemungkinan ini masuk akal secara naratif. Gunn bisa menggunakan aspek ini untuk memperkenalkan sisi intelektual konflik, tidak hanya pertarungan fisik, dan menciptakan ancaman yang lebih kompleks dari sekadar kekuatan brute force.
Phantom Zone juga bisa digunakan untuk memperkenalkan ancaman besar. Misalnya, musuh utama di film ini bukan berasal dari Bumi, melainkan dari dimensi tersebut—seseorang atau sesuatu yang telah lama terkurung dan kini kembali membawa ancaman kosmik. Atau bahkan Superman terpaksa harus membebaskan seseorang dari sana karena alasan moral, yang kemudian menjadi konsekuensi besar bagi dunia.
Secara keseluruhan, Phantom Zone bukan hanya latar lokasi. Ia adalah elemen tematis, strategis, dan simbolik yang bisa memperdalam cerita, memperkuat konflik, dan memperluas dunia DCU. Jika digunakan secara cermat, zona ini bisa menjadi kunci utama dalam membangun cerita Superman.(alhafiz-editor01)