Medan-metrodeli
Sebuah video mendadak viral di media sosial, memperlihatkan kerumunan warga yang menggeruduk sebuah gedung empat lantai di Jalan Karya Jaya, Medan, Sumatera Utara.
Gedung itu diduga kuat menjadi lokasi aktivitas penambangan mata uang kripto, Bitcoin.
Dalam rekaman video berdurasi pendek tersebut, tampak seorang pria merekam suasana di dalam gedung yang dipenuhi puluhan mesin yang diduga sebagai perangkat tambang bitcoin.
Warga dan pengendara terlihat berbondong-bondong mendatangi lokasi. Narasi video itu berbunyi, “Warga geruduk rumah yang diduga dijadikan tambang bitcoin.”
Suara Bising Jadi Pemicu Kecurigaan Salah satu warga sekitar, Siti, mengaku keresahan warga sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir.
Hal itu dipicu oleh suara bising misterius yang terdengar setiap malam dari arah gedung tersebut.
“Udah ada beberapa minggu ini warga sini resah karena dengar ada suara bising kayak AC rusak, itu tiap malam,” ujar Siti saat ditemui di lokasi, Senin 8 Juli 2025.
“Semalam lah, baru tahu ternyata dari gedung itu. Memang di lantai bawah itu angkringan. Mesinnya di lantai atas,” lanjutnya.
Halim, warga lainnya, menambahkan bahwa tak lama setelah warga menggerebek bangunan itu, polisi datang untuk memeriksa isi gedung. “Terus tadi siang, ada juga petugas PLN dan polisi datang lagi. Itu ada puluhan mesin katanya untuk tambang bitcoin diamankan,” ungkapnya.
Polisi dan PLN Putus Aliran Listrik Pantauan metrodeli pada Senin siang, situasi di sekitar gedung tampak sepi. Angkringan di lantai dasar pun terlihat tutup, dan tidak ada garis polisi di sekitar lokasi.
Sementara itu, Kapolsek Deli Tua, Kompol Panggil Sarianto Simbolon, membenarkan pihaknya telah mendatangi gedung kosong tersebut setelah menerima laporan dari warga. Gedung itu diduga mencuri arus listrik untuk mendukung operasional tambang digital tersebut.
“Kami kemarin malam sudah ke lokasi mendampingi PLN memutus arus listrik. Mendapat laporan dari masyarakat, takut ribut,” kata Kompol Panggil Sarianto Simbolon, Senin 7Juli 2025).
Ia menjelaskan, warga mengeluhkan suara bising dari dalam gedung dan melemahnya arus listrik di lingkungan sekitar. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan PLN ULP Medan Johor untuk memutus pasokan listrik ke gedung tersebut.
“Kata masyarakat suaranya sangat menggangu dan keberadaannya listrik disekitar menjadi lemah. Untuk penanganan di Polrestabes Medan,” jelasnya.
Mesin Terpasang Rapi, Tak Ada Aktivitas Manusia Diketahui, gedung yang digerebek warga pada Minggu 6 Juli 2025 malam itu adalah bangunan empat lantai setengah jadi.
Saat warga masuk, mereka mendapati rak-rak penuh perangkat komputer berjejer rapi tanpa aktivitas manusia.
Kabel listrik tegangan tinggi terlihat tersambung langsung dari luar ke dalam ruangan tempat perangkat berada. Bahkan terdapat kotak listrik yang menyerupai milik PLN seperti yang biasa dipasang di gardu.
Ramadana, Kepala Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, mengatakan aktivitas tambang bitcoin itu diperkirakan baru berlangsung selama sepekan. “Kebetulan sudah seminggu lebih kurang beroperasi mesin bitcoin itu. Dengan adanya itu kan mengganggu masyarakat, tengah malam terasa kali suaranya bising gitu, kan,” kata Ramadana, Senin 7 Juli 2025.
Bertemu Pemilik Gedung, Warga Desak Pembongkaran Menurut Ramadana, Minggu malam, pihak kelurahan bersama aparat kepolisian dan PLN datang ke lokasi untuk mengecek langsung.
Mereka juga sempat bertemu dengan perwakilan pemilik gedung dan membahas rencana pembongkaran.
“Akhirnya kita jumpa dengan pemilik gedung yang berkoordinasi dengan pihak pemilik ini kan, setelah itu karena banyak warga yang hadir di situ terjadilah sedikit reaksi dari masyarakat untuk membongkar mesin bitcoin itu. Kalau dugaannya curi arus listrik, dugaan dari beberapa orang yang memviralkan,” ujar Ramadana.(Kompas.com/alhafiz-editor01)