Medan-metrodeli
Pasca-Kaldera Danau Toba kembali mendapatkan status kartu hijau (green card) dari UNESCO, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) M Bobby Afif Nasution mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama terus menjaga Danau Toba.
Demikian Gubsu M Bobby Afif Nasution pada wartawan di Medan, Selasa 9 September 2025.
Dikatakannya, status itu diraih setelah adanya upaya bersama dalam melaksanakan rekomendasi dari UNESCO.
“Namun, tugas tidak berhenti sampai di situ. Tugas kita sama-sama menjaga, itu adalah warisan dari Tuhan, kita tidak bisa membuatnya, tetapi kita bisa menjaganya,” ujarnya.
Bobby juga berterima kasih pada seluruh pihak dalam upaya mendapatkan green card UNESCO tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan kerja keras semua pihak.
“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, para bupati dan tim kerja yang kemarin sudah bersusah payah mempersiapkan dan memperbaiki apa yang sudah menjadi catatan UNESCO,” ungkapnya.
Kaldera Toba kembali dapat Kartu Hijau diumumkan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network (GGN) yang di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, Sabtu (6/9) waktu setempat.
Sidang tersebut digelar sejak tanggal 5 September 2025. Dalam sidang tersebut, Indonesia berhasil mempertahankan tiga geopark yaitu Kaldera Toba, Ciletuh – Pelabuhan Ratu dan Rinjani.
“Secara simbolis akan diserahkan di waktu yang berbeda,” paparnya.
Green Card merupakan penilaian tertinggi dalam keanggotaan GGN. Dengan status itu, Kaldera Toba berhak menyandang status UNESCO Global Geopark (UGGp) hingga masa empat tahun ke depan.
Kartu ini juga menjadi indikator standar pengelolaan yang terpenuhi sesuai protokol UGGp.
Setiap anggota UGGp akan direvalidasi setiap empat tahun untuk mengevaluasi pengelolaannya.
Proses revalidasi Kaldera Toba dilaksanakan 21-25 Juli 2025. Penilaian dilaksanakan oleh Asesor UNESCO Dr Jeon Yongmun dan Prof Jose Brilha yang mendatangi setiap Geosite Kaldera Toba. (alhafiz-editor01)