Medan-metrodeli
Politikus konservatif Amerika Serikat sekaligus sekutu dekat Presiden Donald Trump, Charlie Kirk, tewas ditembak saat menghadiri sebuah acara debat di kampus Utah Valley University (UVU), Rabu 10 September 2025.
Gubernur Utah Spencer Cox menyebut peristiwa ini sebagai sebuah “pembunuhan politik” yang mengguncang negara bagian tersebut. Baca berita tanpa iklan.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, Kirk terlihat sedang menjawab pertanyaan audiens mengenai kekerasan senjata dan penembakan massal.
Saat ia mengangkat mikrofon, terdengar suara tembakan tunggal. Kirk tampak memegang leher kirinya yang langsung dipenuhi darah, membuat penonton berteriak panik dan berhamburan keluar.
“Ini hari yang kelam bagi negara bagian kami,” kata Gubernur Spencer Cox. Ia menegaskan, “Kami menyebutnya sebuah pembunuhan politik.”
Cox menambahkan pihaknya telah menahan seseorang meski belum ada tersangka resmi yang ditetapkan. Tuai reaksi dari Republik dan Demokrat Lihat Foto Tembakan yang menewaskan Kirk menuai kecaman luas, baik dari kubu Republik maupun Demokrat.
Kabar duka ini pertama kali diumumkan Trump melalui platform Truth Social. “Charlie adalah sosok hebat, bahkan legendaris,” tulis Trump.
“Tidak ada yang memahami hati kaum muda Amerika lebih baik daripada Charlie,” lanjutnya.
Trump juga memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh negeri sebagai penghormatan.
Sementara itu, Gubernur California Gavin Newsom menyebut serangan itu sebagai tindakan “menjijikkan, keji, dan tercela.”
Gabrielle Giffords, mantan anggota Kongres Demokrat yang selamat dari penembakan pada 2011, menyampaikan belasungkawa.
“Kematian Charlie Kirk menghancurkan hati saya. Simpati terdalam saya untuk istrinya, dua anaknya yang masih kecil, dan semua sahabatnya,” ujarnya.
Mantan anggota Kongres Utah, Jason Chaffetz, yang turut hadir dalam acara, mengaku masih terguncang.
“Saya hanya mendengar satu tembakan dan melihat Kirk terjatuh,” katanya kepada Fox News.
Ia menilai pengamanan saat itu terlalu minim. “Utah adalah salah satu tempat paling aman di dunia, kami tidak pernah mengalami hal semacam ini,” ucapnya.
Siapa Charlie Kirk? Charlie Kirk (31) dikenal sebagai pendiri dan CEO organisasi konservatif Turning Point USA, yang ia dirikan bersama William Montgomery pada 2012 di pinggiran Chicago.
Awalnya, organisasi ini tidak banyak mendapat perhatian. Namun, gaya Kirk yang frontal dalam menantang kaum liberal oleh donator konservatif.
Sejak 2016, Turning Point mendukung penuh Trump setelah ia meraih nominasi Partai Republik. Kirk bahkan pernah menjadi ajudan pribadi Donald Trump Jr selama kampanye. Popularitasnya kemudian melejit lewat penampilan rutin di televisi kabel, di mana ia kerap menyinggung “perang budaya” dan memberikan pujian bagi Trump. (kc/gibran-editor01)