Jakarta-metrodeli
Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) melalui Lembaga Hisab dan Rukyah resmi menetapkan awal Ramadan 1446 H/2025 M jatuh pada hari Sabtu (Pahing), 1 Maret 2025.
Penetapan ini merupakan hasil rapat bersama yang melibatkan PB Al Washliyah, Dewan Pertimbangan, Dewan Fatwa, serta Lembaga Hisab dan Rukyah PB Al Washliyah pada 23 Februari 2025 atau bertepatan dengan 24 Sya’ban 1446 H.
Keputusan tersebut didasarkan pada perhitungan astronomi (ilmu hisab) yang menunjukkan bahwa ijtimak awal Ramadan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.44 WIB.
Ketua Lembaga Hisab dan Rukyah PB Al Washliyah, Dr. KH. Arso, SH, M.Ag, menjelaskan, bahwa pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia pada hari ijtimak, posisi hilal sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian minimum 3° 19’ 19.30” (di Jayapura) hingga maksimum 4° 24’ 24.09” (di Lhok Nga, Banda Aceh).
Dengan demikian, posisi hilal telah memenuhi kriteria imkan rukyah yang disepakati oleh negara-negara MABIMS (Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura), yakni ketinggian minimal 3° dan elongasi minimal 6,4°.
“Meskipun posisi hilal sudah memenuhi kriteria imkan rukyah, kemungkinan untuk terlihat secara langsung tetap kecil. Namun, jika hilal tidak berhasil dirukyat, penetapan 1 Ramadan tetap dapat dilakukan karena sudah memenuhi syarat berdasarkan metode hisab,” jelas KH. Arso.
PB Al Washliyah juga merekomendasikan kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama RI, agar mempertimbangkan hasil rukyah yang akan dilakukan pada Jumat, 28 Februari 2025 di berbagai titik di Indonesia.
Jika hilal tidak terlihat, PB Al Washliyah mengusulkan agar sidang isbat tetap menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, guna menjaga kebersamaan dan keharmonisan umat Islam.
Keputusan ini telah disampaikan secara resmi oleh PB Al Washliyah kepada Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.
Sementara itu, untuk penetapan 1 Syawal 1446 H, PB Al Washliyah akan menggelar rapat pada 27 Ramadan 1446 H mendatang.(alhafiz-editor01)