Medan-metrodeli
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus memperkuat kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk meningkatkan penerimaan zakat. Hal ini juga bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Sumut.
Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan Pemprov Sumut dalam beberapa tahun terakhir mengumpulkan sekitar Rp600 juta per bulan. Diharapkan dengan kolaborasi yang lebih kuat dengan Baznas, perolehan zakat di Sumut akan lebih besar.
“Baznas telah banyak mendukung kegiatan Pemprov Sumut, membantu umat lewat berbagai programnya, hasilnya signifikan, menyediakan modal untuk masyarakat kurang mampu, memberikan beasiswa, merenovasi rumah tak layak huni dan lainnya, kita akan perkuat kolaborasi ini,” ujar Bobby Nasution, saat menerima kunjungan Kepala Baznas RI Noor Achmad di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat, 12 September 2025.
Lewat kolaborasi ini salah satu yang menjadi perhatian Bobby Nasution, menyelesaikan masalah miskin ekstrem di Sumut. Kolaborasi Baznas dan Pemprov Sumut menurutnya akan mempercepat menyelesaikan masalah miskin ekstrem.
“Sama-sama kita selesaikan masalah ini, bukan hanya terkait fisik saja, tetapi juga membantu masyarakatnya untuk lepas dari kategori ini misalnya lewat pemodalan usaha dan melatihnya berdagang, beasiswa dan lainnya,” kata Bobby.
Menurut keterangan Noor Achmad, Baznas menargetkan Rp1,37 triliun penerimaan zakat tahun ini. Dengan begitu, Baznas bisa membantu lebih banyak lagi mustahik yang bisa dibantu lewat program-programnya.
Program-program Baznas saat ini antara lain Baznas Microfinance untuk pemberdayaan ekonomi, Beasiswa Cendekia Baznas untuk pendidikan tinggi, Rumah Sehat Baznas untuk layanan kesehatan, dan Baznas Tanggap Bencana untuk bantuan kemanusiaan.
Selain itu juga ada program prioritas untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting, serta pembangunan Rumah Layak Huni.
“Targetnya Rp1,37 triliun dan sampai saat ini kita sudah berhasil mengumpulkan Rp900 miliar, saya optimis dengan komitmen kita bersama ini akan tercapai sehingga lebih banyak lagi masyarakat kita yang akan terbantu,” kata Noor Achmad.
Hadir pada pertemuan ini Ketua Baznas Sumut M Hatta beserta jajarannya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Basarin Yunus Tanjung dan Kadis Sosial Asren Nasution. Hadir juga jajaran Baznas Pusat, Baznas Sumut serta OPD terkait lainnya. (azhar-editor01)
metrodeli/istimewa
KUNJUNGAN : Gubernur Sumut Bobby Nasution menerima kunjungan Kepala Baznas RI Noor Achmad di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat 12 September 2025.
Ini Delapan Nama Muncul di Bursa Calon Rektor USU Periode 2026-2031
metrodeli/istimewa
PEMILIHAN REKTOR: Kampus USU. Hingga saat ini sedikitnya sudah ada delapan nama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon rektor, Sabtu 13 September 2025.
Medan-metrodeli
Tahapan awal pendaftaran calon Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2026–2031 mulai memperlihatkan peta persaingan.
Berdasarkan pantauan Tribun Medan, hingga saat ini sedikitnya sudah ada delapan nama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon rektor, Sabtu 13 September 2025.
Mereka berasal dari beragam fakultas dengan latar belakang akademik yang berbeda, termasuk kandidat petahana.
Adapun nama-nama yang masuk dalam bursa calon rektor USU tersebut yakni:
Prof. Dr. Hasim Purba, Guru Besar sekaligus Ketua Prodi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum USU.
Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt, Wakil Rektor III USU dan akademisi Farmakologi Farmasi.
Prof. Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., Dekan Fakultas Vokasi USU.
Dr. dr. Johny Marpaung, M.Ked(OG), Sp.OG(K), dokter kandungan – ahli fetomaternal dan dosen Fakultas Kedokteran USU.
Prof. Dr. Syahril Efendi, S.Si., M.I.T., dosen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU.
Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, S.T., M.T., Guru Besar Fakultas Teknik USU.
Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, M.P., Guru Besar Fakultas Pertanian USU.
Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., Rektor USU petahana.
Meski daftar ini belum diumumkan secara resmi, munculnya delapan nama tersebut menjadi tanda awal kompetisi menuju kursi tertinggi pimpinan universitas.
Ketua Panitia Penjaringan dan Pemilihan Calon Rektor USU, Prof. Dr. Tamrin, M.Sc., menyampaikan bahwa proses Pilrek dilaksanakan dalam tiga tahap: penjaringan, penyaringan, dan pemilihan.
Tahap penjaringan berlangsung sejak 28 Agustus hingga 24 September 2025, mencakup pendaftaran, seleksi administrasi, hingga audisi calon rektor.
Tahap penyaringan dijadwalkan 25 September 2025, di mana Senat Akademik USU dengan 112 anggotanya akan memilih tiga nama calon.
Tahap pemilihan akan digelar oleh Majelis Wali Amanat (MWA) pada 2 Oktober 2025 untuk menentukan rektor terpilih periode 2026–2031.
“Pada tahap audisi, para calon diminta menyampaikan rekam jejak, prestasi, hingga rencana strategis yang mengacu pada kebijakan pembangunan jangka panjang USU,” jelas Tamrin.
Majelis Wali Amanat (MWA) USU menegaskan bahwa proses Pilrek akan dijalankan dengan menjunjung tinggi integritas.
“Keputusan kami didasarkan pada kepentingan akademik dan masa depan universitas. Pemilihan rektor adalah momen penting, dan seluruh anggota memahami peranannya,” tegasnya.
Di sisi lain, sebelumnya mahasiswa juga menyoroti isu integritas calon. Ketua BEM USU, Muzammil Ihsan, menyebut pihaknya akan mengawal penuh proses pemilihan agar berjalan bersih dan demokratis.
“Harapan kami, siapapun yang mencalonkan diri merupakan figur berintegritas, bersih dari kasus korupsi, serta memiliki visi besar untuk membawa universitas ini maju,” tegasnya.
Dengan dimulainya penjaringan, publik kini menunggu dinamika tahapan Pilrek USU, termasuk keputusan Rektor saat ini, Prof. Muryanto Amin, apakah akan kembali maju untuk periode kedua atau memberi ruang bagi figur baru.(alhafiz-editor01)














