Medan-metrodeli
Saat ini terdapat 10 jalur tikus para tenaga kerja ilegal yang berangkat keluar negeri khususnya ke Kamboja mulai dari Batubara hingga ke Tanjungbalai.
Dari 10 jalur itu tujuh berada di Asahan, selebihnya di Batubara dan Tanjungbalai.
Demikian Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumut Dwi Endah Purwanti, S.S., M.Si bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Yuliani Siregar saat menggelar Konferensi Pers dengan Tema Perkuat Kolaborasi, Cegah Pekerja Migran Illegal dan Korban TPPO di Sumut, bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut dengan peserta Forum Wartawan Pemprovsu (FWP) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu 24 September 2025.
Menurutnya, sebagai pencegahan pihaknya melakukan sosialisasi di lokasi rawan di antaranya di Asahan, Batubara, Tanjungbalai Karimun dan Samosir.
Dalam sosialisasi ini, ia menyampaikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga diingatkan agar waspadai para agen tenaga kerja ilegal yang bergentayangan mencari korbannya untuk dikirim ke Kamboja dan negara lainnya.
“Keluarga merupakan ujung tombak guna mengantisipasi maraknya TPPO di kawasan ini,” ungkapnya sembari mengimbau masyarakat jangan terpengaruh bujuk rayu dan terprovokasi para agen TKI ilegal ini yang menjanjikan gaji besar bagi anggota keluarganya ternyata menjadi korban TPPO di luar negeri.
Lebih lanjut ia ungkapkan saat ini para agen mendekati para TKI modus baru para agen ilegal ini di mana umumnya para TKI tidak langsung dikirim ke Kamboja.
Mereka terlebih dahulu disinggahkan ke negara tetangga Malaysia dan Thailand baru setelah itu masuk Kamboja.
Selain manjadi korban TPPO, mereka juga menjadi korban Tindak Pidana Pelaku Seks(TPPS).
Lebih lanjut, Dwi juga memaparkan dalam waktu dekat ini mereka akan berkoordinasi dengan Satgas Pencegahan Tindak Pidana TPPO terdiri dari beragam elemen termasuk TNI POLRI yang baru terbentuk guna melakukan investigasi terhadap 10 jalur tikus ini.
“Kami akan segera meninjau jalur ini guna melakukan pencegahan, dengan mengingatkan berbagai pihak instansi terkait lainnya termasuk aparat penegak hukum (APH),” ungkapnya sembari mengakui jika memang ada oknum-oknum yang bermain dalam TPPO ini.
Jika terbukti pihaknya akan langsung membongkar sindikat yang melibatkan orang dalam TPPO ini.(alhafiz-editor01)














