• Home
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalis
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • games and Gadget
  • Kuliner kita
  • medsos
  • metro Internasional
  • metro Medan
  • metroselebritis
  • metro Sumut
  • Pariwisata
Minggu, Agustus 3, 2025
  • Login
MetroDeli Daily
  • Home
  • Breaking News
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Politik
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Entertainmen
  • MitraKita
  • Pojok Online
  • Religi
Tidak ditemukan.
Tampilkan seluruhnya.
  • Home
  • Breaking News
  • Peristiwa
  • Hukrim
  • Politik
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Entertainmen
  • MitraKita
  • Pojok Online
  • Religi
Tidak ditemukan.
Tampilkan seluruhnya.
MetroDeli Daily
Tidak ditemukan.
Tampilkan seluruhnya.
  • Home
  • Breaking News
  • Ekonomi
  • Entertainmen
  • games and Gadget
  • Hukum dan Kriminal
  • Kuliner kita
  • Lifestyle
  • medsos
  • metro Internasional
  • metro Medan
  • metro Sumut
  • metroselebritis
  • MitraKita
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Peristiwa
  • Pojok Online
  • Politik
  • Religi
  • Indeks
  • Kode Etik Jurnalis
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Kebijakan Masuk PTN Dinilai Berat Sebelah, PTS Bisa Kehilangan Mahasiswa

editor
18 Juli 2025
/ Lifestyle, metro Medan, Peristiwa
0

metrodeli/istimewa Yulhasni

0
SHARES
367
VIEWS

Medan-metrodeli
Kebijakan penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) yang tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 dan revisinya melalui Permendikbudristek Nomor 62 Tahun 2023 mendapat sorotan tajam dari akademisi.

Salah satu kritik datang dari Yulhasni, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), yang menilai kebijakan tersebut berpotensi mengancam keberlangsungan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia.

BacaJuga

Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, Hendry dan Zul Sepakati SC dan Peserta

Dengan Semangat Kemerdekaan, Srikandi PLN Wujudkan Ekonomi Kreatif di Candirejo Lewat Pelatihan Menjahit

Wagubsu Pimpin Rapat Retribusi di Dinas Ketapang, Tanaman Hias Tingkatkan Potensi PAD

Yulhasni menyoroti ketentuan kuota jalur masuk PTN yang diatur secara nasional, yakni minimal 20 persen untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), minimal 40 persen untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan maksimal hanya 30 persen untuk jalur mandiri.

Menurutnya, ketentuan ini dapat memperkecil ruang gerak PTS untuk merekrut mahasiswa baru, khususnya dari kalangan yang biasanya memilih jalur mandiri yang selama ini menjadi andalan PTS dalam menjaga keberlangsungan operasional.

“PTS bisa kehilangan calon mahasiswa potensial dalam jumlah signifikan karena PTN kini membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa baru lewat jalur seleksi nasional yang biayanya makin terjangkau. Ini tentu menjadi pukulan telak bagi PTS, terutama yang tidak disubsidi negara,” ujar Yulhasni.

Ia menambahkan, pada saat banyak PTS tengah berjuang menghadapi dampak penurunan minat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi serta tekanan ekonomi masyarakat, kebijakan ini justru makin memperlebar jurang antara PTN dan PTS.

“Pemerintah seharusnya memikirkan keseimbangan ekosistem pendidikan tinggi secara menyeluruh, bukan hanya memperkuat satu sisi saja. Jangan sampai kebijakan ini justru mempercepat kemunduran PTS dan melemahkan peran strategisnya dalam pemerataan akses pendidikan,” jelasnya.

Lebih jauh, Yulhasni juga menilai tidak adanya mekanisme distribusi mahasiswa secara adil antara PTN dan PTS menjadi masalah serius. Negara, menurutnya, seolah membiarkan proses seleksi berlangsung tanpa kontrol, tanpa zonasi, tanpa subsidi silang, dan tanpa regulasi penyeimbang. Akibatnya, sejumlah PTS menghadapi krisis serius: mulai dari sepinya pendaftar, penutupan program studi, pemutusan hubungan kerja terhadap dosen, bahkan sampai pada penutupan institusi secara permanen.

“Negara harus hadir dalam menciptakan tata kelola penerimaan mahasiswa yang berkeadilan. Jangan membiarkan arus seleksi mengalir liar tanpa arah. Tidak ada kuota nasional yang memperhitungkan keseimbangan antara PTN dan PTS. Ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga tentang keberlangsungan pendidikan tinggi secara nasional,” tegasnya.

Yulhasni juga mendesak agar semua PTN, khususnya yang dibiayai dari dana publik, wajib secara terbuka mengumumkan jumlah kuota, jumlah pendaftar, rasio kelulusan, hingga sistem seleksi di setiap jalur penerimaan. Khusus untuk jalur mandiri, ia menekankan perlunya pengawasan ketat agar jalur tersebut tidak dijadikan ruang gelap untuk praktik komersialisasi pendidikan.

“Keterbukaan dan akuntabilitas dalam proses seleksi adalah kunci menjaga kepercayaan publik. Jangan sampai pendidikan tinggi hanya menjadi komoditas pasar,” pungkasnya.(alhafiz-editor01)

Tags: Dosen YulhasniFKIP UMSUPTN-PTS
ShareTweetSend
Sebelumnya

KPK Panggil Eks Kadis PUPR Sumut Mulyono, Bakal Periksa Tujuh Lagi

Selanjutnya

Demo di KPK, Terkait Dugaan Korupsi Infrastruktur, KAMAK Desak KPK Periksa Gubsu

BacaJuga

Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, Hendry dan Zul Sepakati SC dan Peserta

editor
2 Agustus 2025

...

Dengan Semangat Kemerdekaan, Srikandi PLN Wujudkan Ekonomi Kreatif di Candirejo Lewat Pelatihan Menjahit

editor
2 Agustus 2025

...

Wagubsu Pimpin Rapat Retribusi di Dinas Ketapang, Tanaman Hias Tingkatkan Potensi PAD

editor
1 Agustus 2025

...

Kebijakan Lima Hari Belajar Sekdaprovsu Minta Disdik Terus Sosialisasi

editor
1 Agustus 2025

...

Fraksi Gerindra DPRD Binjai Minta TNI-Polri Bersinergi Berantas Narkoba di Diskotik Marcopolo

editor
1 Agustus 2025

...

Temui Sekdaprov, KPID Sumut Laporkan Berakhirnya Masa Jabatan

editor
31 Juli 2025

...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Hari ini, Yudisium Doktor Hendrik Sitompul dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wow Jadi Tanda-tanya, Kadis Tapang Sumut Rajali Posting Link Berita Mantan Pj Sekda Diperiksa KPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas DPRD Medan Rp7,6 Miliar Kembali Mencuat, APH Didesak Periksa Jajaran Sekwan dan Dewan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wow, KPK Ditantang .. Apa Punya Nyali Periksa Bobby Nasution?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gubsu-Kepala Ombudsman Sumut Bahas Pelayanan Kesehatan, Pendidikan, dan Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebijakan Masuk PTN Dinilai Berat Sebelah, PTS Bisa Kehilangan Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prihatin Atas OTT Orang Dekat Gubsu Era Gapeksindo Muda Sampaikan Pesan Moral

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gedung Sekolah Disegel, Siswa Al Washliyah Petumbukan Belajar di Luar Dedi Iskandar Batubara : Pemkab Deliserdang Zalim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
MetroDeli Daily

© 2025 MetroDeli Daily - Cerdas, Independen & Faktual.

Navigate Site

  • Home
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalis
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • games and Gadget
  • Kuliner kita
  • medsos
  • metro Internasional
  • metro Medan
  • metroselebritis
  • metro Sumut
  • Pariwisata

Follow Us

Tidak ditemukan.
Tampilkan seluruhnya.
  • Home
  • Breaking News
  • Ekonomi
  • Entertainmen
  • games and Gadget
  • Hukum dan Kriminal
  • Kuliner kita
  • Lifestyle
  • medsos
  • metro Internasional
  • metro Medan
  • metro Sumut
  • metroselebritis
  • MitraKita
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Peristiwa
  • Pojok Online
  • Politik
  • Religi
  • Indeks
  • Kode Etik Jurnalis
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2025 MetroDeli Daily - Cerdas, Independen & Faktual.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In