Medan-metrodeli
Jumlah korban yang meninggal akibat bencana alam di Sumut sebanyak 309 jiwa dan hilang berkisar 165 orang yang tersebar di 17 kabupaten/kota terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor.
Jumlah ini berdasarkan informasi kebencanaan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops Pb) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut update data, Kamis 4 Desember 2026 pukul 17.00WIB.
Demikian Kadis Kominfo Sumut Erwin Hotmansyah Harahap melalui Kabid Porman Mahulae usai temupers dengan BMKG Wilayah I di Aula Dekranasda Lantai I Pemprovsu, Kamis sore.
Dikatakannya, jumlah korban meninggal dunia paling besar di Tapanuli Tengah (Tapteng) akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yakni sebanyak 88 orang, hilang 112 orang. Disusul Tapanuli Selatan sebanyak 81 orang hilang 33 orang, kemudian Kota Sibolga 53 orang hilang 5 orang, Tapanuli Utara 34 orang hilang 14 orang.
Berikutnya, ungkapnya, Kabupaten Deliserdang sebanyak 17 orang akibat banjir, lalu Kota Medan 12 orang. kemudian Langkat 11 orang akibat banjir bandang.
Selebihnya, lanjutnya, di Kabupaten Humbang Hasundutan 9 orang akibat banjir bandang, Pakpak Bharat 2 orang akibat banjir dan tanah longsor, Padangsidimpuan 1 orang akibat banjir dan Nias 1 orang akibat banjir dan tanah longsor.
Kemudian di enam kabupaten/kota terdampak bencana lainnya yakni Batubara, Asahan, Serdang Bedagai, Tebingtinggi dan Madina tidak ada korban jiwa.
Adapun korban luka-luka, ucapnya, total keseluruhan 652, paling besar di Tapanuli Tengah 521 orang, lalu Tapsel 70 orang dan Sibolga 45 orang, Humbang Hasundutan 13 orang dan Taput 3 orang.
Lebih lanjut ia memaparkan jumlah total masyarakat yang terdampak bencana di 17 kabupaten/kota yakni 1.682.603 jiwa dengan 444.551 kepala keluarga.
“Dari jumlah itu sebanyak 12.964 KK atau 50.375 mengungsi ke posko atau kawasan penampungan sementara di masing-masing daerah,” paparnya di mana jumlah pengungsi terbesar di Kabupaten Langkat yakni 12.087 jiwa atau 3.264 KK akibat banjir bandang. Di susul Tapanuli Tengah 8.772 jiwa atau 2.193 KK, lalu Tapsel 6.971 jiwa atau 1.742 KK, Taput 3.600 jiwa atau 900 KK, Sibolga 3.359 atau 1.127 KK, Deliserdang 3.264 jiwa atau 816 KK, Humbang Hasundutan 2.200 jiwa atau 550 KK, Madina akibat banjir tanah longsor dan cuaca ekstrem yakni 1.281 jiwa atau 427 KK.
Adapun di Kota Medan akibat banjir 318 jiwa atau 60 KK mengungsi dan Sedang Bedagai 100 jiwa atau 25 KK.(azhar-editor01)













